(024) 7460017 wcu@live.undip.ac.id
Select Page

Semarang, 8 Juli 2024 – Kantor Pemeringkatan Universitas Diponegoro (UNDIP) mengadakan Workshop Strategi Pencapaian Peringkat 500 Besar QS World University Ranking (WUR) UNDIP di Amarta Ballroom, Grand Candi Hotel pada hari Senin lalu. Acara tersebut dihadiri oleh pimpinan universitas, termasuk Rektor UNDIP, Wakil Rektor Inovasi dan Kerja Sama, para Kepala Biro dan kantor, para Dekan dan Wakil Dekan Fakultas/Sekolah serta para Kepala Departemen.

Acara ini dibuka oleh Rektor Universitas Diponegoro, Prof. Dr. Suharnomo, S.E., M.Si., beliau menyatakan keyakinannya bahwa UNDIP tetap optimis dan berkomitmen untuk meraih peringkat 500 besar dalam QS World University Ranking dengan memperbaiki proses internal yang ada. Ini merupakan langkah strategis dalam menjadikan UNDIP sebagai salah satu pemimpin dalam pendidikan tinggi di Indonesia, yang siap bersaing secara global.

Salah satu narasumber utama dalam acara ini adalah Prof. Badri Munir Sukoco, S.E., MBA., Ph.D., yang merupakan Task Force World Class University (WCU) Pendidikan Tinggi dari Kemendikbudristek RI dan mantan Kepala BPP Universitas Airlangga 2015-2020. Beliau menyampaikan materi berjudul “Universitas Berkelas Dunia Menuju Indonesia Maju 2045”. Garis besar dari materi beliau memaparkan visi Indonesia Maju 2045, transformasi ekonomi dan peran WCU, belajar dari China, serta middle ranking trap dan strateginya. Beliau merekomendasikan beberapa aksi yang dapat dipertimbangkan oleh UNDIP yakni diantaranya: Kemampuan berinovasi dan perguruan tinggi merupakan kunci kemajuan negara dan daerah. Ranking digunakan sebagai alat, dengan tujuan utama program World Class University (WCU) untuk menyiapkan sumber daya manusia yang berinovasi demi Indonesia Maju 2045. Perguruan tinggi Indonesia membutuhkan sumber daya melimpah, tata kelola baik, talenta unggul, dan relevansi dengan kebutuhan nasional agar dapat bersaing di tingkat dunia. Tanpa sumber daya baru, perguruan tinggi Indonesia berisiko terjebak di peringkat menengah. Legitimasi institusi (seperti masuk dalam Top 100, Top 200, atau Top 500) diharapkan memberikan efek positif pada kolaborasi riset dan sitasi peneliti Indonesia. Legitimasi individu (seperti h-index atau recency index tinggi) terbukti meningkatkan sitasi. Kombinasi legitimasi institusi dan individu perlu dipublikasikan di jurnal bereputasi tinggi (Top Tier atau Q1 di masing-masing bidang).

Sesi berlanjut dengan pemaparan dari Kepala Kantor Pemeringkatan UNDIP, Prof. Dr. Ir. Hadiyanto, S.T., M.Sc., IPU, mengenai pencapaian UNDIP dalam QS WUR dan strategi yang akan diambil untuk mencapai peringkat 500. Dalam pemaparannya, beliau menjelaskan manfaat dari pemeringkatan Universitas yakni manajemen dan strategi organisasi, brand and visibility, kolaborasi dan kemitraan, analisis pembandingan, rekrutmen mahasiswa, serta reputasi. Metode baru akan digunakan dalam strategi mencapai peringkat 500 QS WUR, diantaranya melalui indikator-indikator academic reputation, employer reputation, faculty student ratio, citations per faculty, international faculty ratio, international student ratio, international research network, employment outcomes, dan sustainability. Diakhir materi, beliau menekankan bahwa pemeringkatan bukanlah tujuan akhir, melainkan menunjukkan bahwa masih ada ruang untuk perbaikan.

Dengan atmosfer yang penuh dengan komitmen yang kuat, workshop ini tidak hanya memberikan inspirasi tetapi juga arah yang jelas bagi UNDIP dalam mewujudkan visi keunggulan akademiknya di tingkat internasional.